1. Edit File /etc/network/interfaces
#sudo gedit /etc/network/interfaces
File ini memuat konfigurasi IP yang akan
digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer.
Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di
bawah ini adalah contoh isi file /etc/network/intefaces:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.30.10
network 192.168.30.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.30.255
gateway 192.168.1.1
Kata auto yang mendahului nama suatu
interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara
otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP
karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti
yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk
berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus
diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis.
Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:
- address: menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.
- network: menentukan Network Address komputer.
- netmask: menentukan subnet mask network komputer.
- broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
- gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya.
2. Masukkan Preferred DNS Server dan Alternate DNS Server
#sudo gedit /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1
nameserver 202.134.1.10
nameserver 202.134.0.155
3. Restart Network
# /etc/init.d/networking restart
4. Cek IP Address
# ifconfig
5. Test
# ping www.google.com
6. Edit File /etc/network/option bila di perlukan.
# /etc/network/options
File ini memuat beberapa pilihan yang
dapat dijalankan bersamaan dengan aktifasi alamat IP pada bagian di
atas. Secara default, file ini mengandung 3 baris. Isi file ini kurang
lebih seperti di bawah ini.
ip_forward=no
spoofprotect=yes
syncookies=no
Baris pertama menunjukkan bahwa komputer
ini tidak digunakan untuk memforward paket data yang diterimanya ke
komputer lain. ip_forward harus diset yes bila memang komputer ini
dibangun untuk bertindak sebagai router atau bridge. Baris kedua
menunjukkan bahwa perlindungan ipspoof aktif. Ada baiknya pilihan ini
selalu yes untuk menghindari terjadinya spoofing alamat IP kita oleh
orang lain. Baris ketiga menyatakan bahwa syncookies tidak diaktifkan.
Pilihan ini bertujuan untuk membatasi jumlah usaha membuat koneksi baru
dari komputer lain ke komputer kita. Bila komputer kita menerima semua
request secara serentak dengan jumlah banyak, besar kemungkinan bahwa
komputer kita akan hang dalam waktu singkat.
sumber:
http://www.debian-id.org